Kamis, 13 Juni 2013

Pandangan Mengenai Softkill (Organisasi & Metode) "Perkembangan Pandangan Baru Terhadap Organisasi"


1.Definisi
Sebelum membahas tentang softskill, kita juga harus tahu dengan hardskill. kita harus mengetahuinya, Karena softskills dan hardskill mempunyai hubungan yang erat kaitannya. Dalam penerapannya di dunia kerja pun tidak hanya hardskill yang dipandang tetapi softskill merupakan poin utama yang sangat dibutuhkan dalam dunia tersebut. Jika kita tidak diajarkan softskill sejak usia dini mungkin kita termasuk karakter orang-orang yang tidak memiliki etika dalam bekerja maupun bergaul.
Sebelum membahas softskill, terlebih dahulu kita bahas apa itu hardskill. Hardskills merupakan kemampuan yang dimiliki oleh seorang manusia yang menghasilkan sesuatu sifatnya visible dan immediate. Contoh konkret dalam dunia perkuliahan yaitu disaat seorang mahasiswa mendapakan IPK yang tinggi karena kemahiran ia di bidang audit akuntansi ia bisa menguasai mulai dari materi, hingga komputerisasi dan ia juga seorang yang berprestasi dalam bidangnya. Nah, itu merupakan contoh dari hardskills yang diukur dari kemampuan otak seseorang dalam mengerjakannya. Beda lagi dengan softskill yang diukur dari karakter pribadi manusia baik itu sikap kita, cara berkomunikasi kita, dan kemampuan kita dalam berinteraksi dengan orang lain.
Softskills adalah kemampuan khusus yang dimiliki manusia yaitu berupa karakter yang harus dimiliki sebelum memasuki dunia kerja. Softskills dapat ditumbuhkan dari dalam diri anda sendiri, meliputi dari: interaksi sosial, keterampilan teknis dan managerial. Tujuan softskill adalah untuk mengembangkan karakter atau jati diri seseorang serta mempelajari perilaku baru dalam berinteraksi dengan orang lain.
Sifat-sifat softkills sangat banyak , diantaranya:
1. Jujur,
2. Kerjasama,
3. Komunikasi,
4. Ulet atau Tekun,
5. Workhard ( pekerja keras),
6. Kompetisi ( bersaing) ,
7. Disiplin,dan
8. Percaya Diri.
Sifat-sifat diatas membentuk sebuah kepribadian dalam diri manusia.
Menurut Horward Gardnerdalam bukunya yang berjudul Multiple Inteligences(1993), ada 2 kecerdasan yang berkaitan dengan kemampuan mengembangkan kepribadian seseorang, yaitu :
1. Kecerdasan Interpersonal ( Interpersonal Intelligence) merupakan kemampuan kita untuk mengerti dan menjadi peka terhadap perasaan, motivasi,intensi, watak dan temperamen orang lain.
2. Kecerdasan Intrapersonal ( intrapersonal Intelligence) merupakan kemampuan dalam memahami diri sendiri dan bertindak adaptif berdasarkan pengetahuan mengenai diri sendiri.
Setelah mengetahui pengertian softskill itu sendiri, sekarang bagaimana penerapannya dalam profesi dunia kerja? Dan inilah jawabannya, softskill merupakan kemampuan khusus yang terdapat dalam diri manusia dan kita dapat mengembangkan karakter kita dengan diri sendiri. Salah satu contoh penerapannya:
Pada saat kita berada di dalam dunia kerja, kita dihadapkan oleh satu persoalan yang sangat berkaitan dengan softskills kita, yaitu ada seorang karyawan yang disuruh oleh bosnya untuk mengambil sejumlah uang di bank yang ditunjukkan, setelah mengambil ia berniat ingin mengambil uang tersebut ( korupsi) secara diam-diam. Cara tersebut berhasil saat ia melakukannya tidak ada orang yang tahu kalau ia sudah mengambil uang kantor secara diam diam. Berbulan-bulan ia melakukan hal yang sama, namun apa daya kejahatan pasti akan terungkap juga. Di bulan berikutnya, ada seorang karyawan yang melihat kelakuan si A saat mengambil uang kantor, akhirnya si A ketahuan dan dilaporkan ke bos di kantor tersebut. Apa daya ia dipecat karena ketidakjujuran yang dilakukannya. Maka dari itu, saat kita terjun di dunia kerja sebaiknya berkelakuan jujur dalam bekerja dan bertanggung jawab, komunikasi harus tetap berjalan, etika dalam berprofesi pun sangatlah penting.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa softskills sebelum dan sesudah memasuki dunia kerja itu penting, jangan menganggap sepele softskills tersebut karena hal tersebut malah merugikan diri kita sendiri.
PERKEMBANGAN PANDANGAN BARU TENTANG ORGANISASI
            Dalam kenyataannya suatu organisasi seringkali tidak bejalan sesuai dengan harapan, disebabkan keengganan manusia untuk mengikuti perubahan, dimana perubahan dianggap bisa menyebabkan kegagalan. Hal ini mengakibatkan kecondongan dalam organisasi sehingga perlu dilakukan evaluasi, adaptasi, dan inovasi. Dalam setiap organisasi.

A. Arti Pengembangan Organisasi
            Organisasi berasal dari kata organon dalam bahasa Yunani yang berarti alat. Pengertian organisasi telah banyak disampaikan para ahli, tetapi pada dasarnya tidak ada perbedaan yang terlalu mendasar. Sehingga dapat disimpulkan bahwa organisasi merupakan sarana untuk melakukan kerjasama antara orang - orang atau sekumpulan manusia dalam rangka mencapai tujuan bersama.
 Dan pada prinsipnya setiap organisasi harus memiliki tiga unsur dasar, yaitu:
a. Orang-orang (sekumpulan orang),
b. Kerjasama,
c. Tujuan yang ingin dicapai.
Alasan akan pentingnya pengembangan Organisasi
• Perubahan adalah pertanda kehidupan
• Perubahan memberikan harapan
Teori organisasi umum 1
• Pengembangan merupakan tanggapan atas perubahan
• Pengembangan merupakan usaha untuk menyesuaikan dengan hal baru (perubahan)

B. Sejarah Pengembangan Organisasi
            Sejarah Pengembanga Organisasi ditunjukkan oleh lima latar belakang
1). Pelatihan laboratorium, adalah bagaimana setiap individu bisa memahami arti dari organisasi.
2) Umpan balik survei, antara individu saling bekerja sama
3) Riset tindakan, menguji tindakan yang memungkinkan terjadinya kesalahan.
4) Produktivitas dan kualitas kehidupan kerja, yaitu hasil dari pencapain yang telah di uji sebelumnya,serta
5) Perubahan strategik.
            Pertumbuhan yang berkelanjutan di dalam sejumlah pendekatan Pengembangan Organisasi, praktisi, dan keterlibatan organisasi membuktikan sehatnya suatu disiplin dan menawarkan suatu prospek yang menguntungkan di waktu mendatang.

C. Karakteristik Pengembangan Organisasi
            Semua organisasi harus berubah karena adanya tekanan di dalam lingkungan internal maupun eksternal. Walaupun perubahan yang terjadi lebih pada lingkungan, namun pada umumnya menuntut perubahan lebih pada organisasional, dan organisasi-organisasi bisa melakukan lebih banyak perubahan ataupun lebih sedikit. Organisasi-organisasi bisa merubah tujuan dan strategi-strategi, teknologi, desain pekerjaan, struktur, proses-proses, dan orang.
Perubahan-perubahan pada orang senantiasa mendampingi perubahan-perubahan pada faktor-faktor yang lain. Proses perubahan pada umumnya mencakup sikap dan perilaku saat ini yang siknifikan. perubahan-perubahannya dan akhirnya kepemilikan sikap dan perilaku yang baru.
Sejumlah isu-isu kunci dan problem harus dihadapi selama dalam proses perubahan umum.
1. Pertama adalah, diagnosis yang akurat mengenai situasi dan kondisi saat ini.
2. Kedua adalah, penolakan yang ditimbulkan oleh adanya perubahan.
3. Ketiga adalah, isu pelaksanaan evaluasi yang memadai dari usaha perubahan yang sukses.
E. Cara Melatih Softskill
Cara melatih Softskill adalah belajar dari kehidupan sosialnya yaitu dengan berinteraksi dengan orang lain dan mengikuti kegiatan social, serta ikut dalam organisasi tertentu, kemampuan beradaptasi dan agama atau norma yang diyakini. Selain itu juga pelatihan terus menerus dan terarah secara berulang-ulang serta dapat mamperaktekannya maka dapat menambah kemampuan softskills kita.
Contoh dari pelatihan SoftSkill
Pelatihan softskill penuh tantangan yang luas dan bersifat individualistis, beberapa contoh antara lain yaitu:
o   Mengatur peralihan peran ke tingkat lebih senior.
o   Meningkatkan hubungan kerjasama dalam pekerjaan.
o   Meningkatkan kemampuan memengaruhi untuk mencapai hasil.
o   Mengatur diri dan orang lain untuk mencapai sasaran kinerja sesuai batasan waktu.
o   Meningkatkan kinerja team untuk mencapai sasaran penting.
o   Melatih karyawan dengan berbagai tingkat kesulitan yang memengaruhi kinerja mereka ditempat kerja.
o   Meningkat kesadaran diri akan dampak personal pada anggota team lainnya.
o   Mempersiapkan dan mempelajari promosi.
o   Meningkatkan proses penjualan internal untuk meningkat hasil penjualan.
o   Berkomunikasi dengan pengaruh dan kredibitas.
o   Mengurangi konflik dan menambahkan hubungan pekerjaan pada sebuah team.

D. Organisasi masa depan
            Dalam abad dua puluh satu ini setiap organisasi akan dan harus menghadapi persaingan yang semakin kompleks dan menantang, baik persaingan aktual maupun potensial, yang aktual harus dihadapi dan yang potensial perlu diantisipasi. Dalam menghadapi semua itu terdapat dua pendekatan yang mungkin diambil oleh suatu organisasi yaitu :
1) Pendekatan yang berbasis sumberdaya tangible,
2) Pendekatan yang berbasis Sumberdaya manusia (intangible).
Organisasi yang menganggap bahwa persaingan hanya bersifat fisik pendekatan pertama yang akan diambil, membina universitas hanya berputar-putar dalam masalah yang nyata, karena memang inilah yang paling bisa dilihat dan ditunjukan, namun bagi yang melihat persaingan ke depan lebih mengarah pada persaingan pengetahuan. Tanpa mengabaikan hal fisik, maka pengembangan SDM akan menjadi prioritas, dan ini perlu komitmen yang kuat karena time-response dari cara ini lama dan susah dilihat apalagi ditunjukan, namun pendekatan ini sebenarnya akan sangat dirasakan dalam menyehatkan dan mengembangkan suatu Organisasi menjadi organisasi pembelajar (learning organization).
            Para Pakar berpendapat bahwa dalam era dewasa ini pandangan yang berbasis SDM nampaknya lebih penting, mengingat persaingan yang terjadi justru ditentukan oleh bagaimana sumberdaya manusia tersebut berperan dan berkreasi bagi kemajuan organisasi, dan dalam konteks ini pendidikan menjadi salah satu faktor penting dalam meningkatkan kemampuannya.
            Sumberdaya manusia / Human Capital merupakan sumberdaya strategis, bertambah secara inkremental bukan alokatif, karena merupakan sumberdaya yang berbasis pengetahuan (knowledge based resources) yakni sumberdaya yang mencakup keterampilan, kemampuan,
kapasitas serta kapabilitas pembelajaran.
            Kapasitas dan kapabilitas tersebut pada gilirannya akan dapat memupuk sumberdaya sosial yang juga amat diperlukan dalam bentuk jaringan kerja baik internal maupun dengan pihak eksternal organisasi, ini berarti networking juga menjadi hal yang penting dalam memenangkan persaingan. Pengembangan Sumberdaya manusia merupakan prasyarat bagi pengembangan organisasi, artinya tanpa hal itu orang bisa punya alasan untuk meyakini kecilnya kemungkinan organisasi untuk tetap hidup dan bertahan dalam era kompetisi.

refrensi
 http://dwilestarisubiyanti.blogspot.com/2013/06/pandangan-mengenai-softkill-organisasi.html#more

Tidak ada komentar:

Posting Komentar