1.Definisi
Sebelum membahas tentang softskill, kita juga
harus tahu dengan hardskill. kita harus mengetahuinya, Karena softskills dan
hardskill mempunyai hubungan yang erat kaitannya. Dalam penerapannya di dunia
kerja pun tidak hanya hardskill yang dipandang tetapi softskill merupakan poin
utama yang sangat dibutuhkan dalam dunia tersebut. Jika kita tidak diajarkan
softskill sejak usia dini mungkin kita termasuk karakter orang-orang yang tidak
memiliki etika dalam bekerja maupun bergaul.
Sebelum membahas softskill, terlebih dahulu
kita bahas apa itu hardskill. Hardskills merupakan kemampuan yang dimiliki oleh
seorang manusia yang menghasilkan sesuatu sifatnya visible dan immediate.
Contoh konkret dalam dunia perkuliahan yaitu disaat seorang mahasiswa
mendapakan IPK yang tinggi karena kemahiran ia di bidang audit akuntansi ia
bisa menguasai mulai dari materi, hingga komputerisasi dan ia juga seorang yang
berprestasi dalam bidangnya. Nah, itu merupakan contoh dari hardskills yang
diukur dari kemampuan otak seseorang dalam mengerjakannya. Beda lagi dengan
softskill yang diukur dari karakter pribadi manusia baik itu sikap kita, cara
berkomunikasi kita, dan kemampuan kita dalam berinteraksi dengan orang lain.
Softskills adalah kemampuan khusus yang dimiliki manusia
yaitu berupa karakter yang harus dimiliki sebelum memasuki dunia kerja.
Softskills dapat ditumbuhkan dari dalam diri anda sendiri, meliputi dari:
interaksi sosial, keterampilan teknis dan managerial. Tujuan softskill adalah
untuk mengembangkan karakter atau jati diri seseorang serta mempelajari
perilaku baru dalam berinteraksi dengan orang lain.
Sifat-sifat softkills sangat banyak , diantaranya:
1. Jujur,
2. Kerjasama,
3. Komunikasi,
4. Ulet atau Tekun,
5. Workhard ( pekerja keras),
6. Kompetisi ( bersaing) ,
7. Disiplin,dan
8. Percaya Diri.
Sifat-sifat diatas membentuk sebuah kepribadian dalam
diri manusia.
Menurut Horward Gardnerdalam
bukunya yang berjudul Multiple Inteligences(1993), ada 2
kecerdasan yang berkaitan dengan kemampuan mengembangkan kepribadian seseorang,
yaitu :
1. Kecerdasan Interpersonal ( Interpersonal Intelligence)
merupakan kemampuan kita untuk mengerti dan menjadi peka terhadap perasaan,
motivasi,intensi, watak dan temperamen orang lain.
2. Kecerdasan Intrapersonal ( intrapersonal Intelligence)
merupakan kemampuan dalam memahami diri sendiri dan bertindak adaptif
berdasarkan pengetahuan mengenai diri sendiri.
Setelah mengetahui pengertian softskill itu sendiri,
sekarang bagaimana penerapannya dalam profesi dunia kerja? Dan inilah
jawabannya, softskill merupakan kemampuan khusus yang terdapat dalam diri
manusia dan kita dapat mengembangkan karakter kita dengan diri sendiri. Salah
satu contoh penerapannya:
Pada saat kita berada di dalam dunia kerja, kita
dihadapkan oleh satu persoalan yang sangat berkaitan dengan softskills kita,
yaitu ada seorang karyawan yang disuruh oleh bosnya untuk mengambil sejumlah
uang di bank yang ditunjukkan, setelah mengambil ia berniat ingin mengambil
uang tersebut ( korupsi) secara diam-diam. Cara tersebut berhasil saat ia
melakukannya tidak ada orang yang tahu kalau ia sudah mengambil uang kantor
secara diam diam. Berbulan-bulan ia melakukan hal yang sama, namun apa daya
kejahatan pasti akan terungkap juga. Di bulan berikutnya, ada seorang karyawan
yang melihat kelakuan si A saat mengambil uang kantor, akhirnya si A ketahuan
dan dilaporkan ke bos di kantor tersebut. Apa daya ia dipecat karena
ketidakjujuran yang dilakukannya. Maka dari itu, saat kita terjun di dunia kerja
sebaiknya berkelakuan jujur dalam bekerja dan bertanggung jawab, komunikasi
harus tetap berjalan, etika dalam berprofesi pun sangatlah penting.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa softskills sebelum dan
sesudah memasuki dunia kerja itu penting, jangan menganggap sepele softskills
tersebut karena hal tersebut malah merugikan diri kita sendiri.
PERKEMBANGAN
PANDANGAN BARU TENTANG ORGANISASI
Dalam
kenyataannya suatu organisasi seringkali tidak bejalan sesuai dengan harapan,
disebabkan keengganan manusia untuk mengikuti perubahan, dimana perubahan
dianggap bisa menyebabkan kegagalan. Hal ini mengakibatkan kecondongan dalam
organisasi sehingga perlu dilakukan evaluasi, adaptasi, dan inovasi. Dalam
setiap organisasi.
A. Arti Pengembangan Organisasi
Organisasi berasal dari kata organon dalam bahasa Yunani yang berarti alat. Pengertian organisasi telah banyak disampaikan para ahli, tetapi pada dasarnya tidak ada perbedaan yang terlalu mendasar. Sehingga dapat disimpulkan bahwa organisasi merupakan sarana untuk melakukan kerjasama antara orang - orang atau sekumpulan manusia dalam rangka mencapai tujuan bersama.
Dan pada prinsipnya setiap organisasi harus memiliki tiga unsur dasar, yaitu:
a. Orang-orang (sekumpulan orang),
b. Kerjasama,
c. Tujuan yang ingin dicapai.
Alasan akan pentingnya pengembangan Organisasi
• Perubahan adalah pertanda kehidupan
• Perubahan memberikan harapan
Teori organisasi umum 1
• Pengembangan merupakan tanggapan atas perubahan
• Pengembangan merupakan usaha untuk menyesuaikan dengan hal baru (perubahan)
A. Arti Pengembangan Organisasi
Organisasi berasal dari kata organon dalam bahasa Yunani yang berarti alat. Pengertian organisasi telah banyak disampaikan para ahli, tetapi pada dasarnya tidak ada perbedaan yang terlalu mendasar. Sehingga dapat disimpulkan bahwa organisasi merupakan sarana untuk melakukan kerjasama antara orang - orang atau sekumpulan manusia dalam rangka mencapai tujuan bersama.
Dan pada prinsipnya setiap organisasi harus memiliki tiga unsur dasar, yaitu:
a. Orang-orang (sekumpulan orang),
b. Kerjasama,
c. Tujuan yang ingin dicapai.
Alasan akan pentingnya pengembangan Organisasi
• Perubahan adalah pertanda kehidupan
• Perubahan memberikan harapan
Teori organisasi umum 1
• Pengembangan merupakan tanggapan atas perubahan
• Pengembangan merupakan usaha untuk menyesuaikan dengan hal baru (perubahan)
B. Sejarah Pengembangan Organisasi
Sejarah Pengembanga Organisasi ditunjukkan oleh lima latar belakang
1). Pelatihan laboratorium, adalah bagaimana setiap individu bisa memahami arti dari organisasi.
2) Umpan balik survei, antara individu saling bekerja sama
3) Riset tindakan, menguji tindakan yang memungkinkan terjadinya kesalahan.
4) Produktivitas dan kualitas kehidupan kerja, yaitu hasil dari pencapain yang telah di uji sebelumnya,serta
5) Perubahan strategik.
Pertumbuhan yang berkelanjutan di dalam sejumlah pendekatan Pengembangan Organisasi, praktisi, dan keterlibatan organisasi membuktikan sehatnya suatu disiplin dan menawarkan suatu prospek yang menguntungkan di waktu mendatang.
C. Karakteristik Pengembangan Organisasi
Semua organisasi harus berubah karena adanya tekanan di dalam lingkungan internal maupun eksternal. Walaupun perubahan yang terjadi lebih pada lingkungan, namun pada umumnya menuntut perubahan lebih pada organisasional, dan organisasi-organisasi bisa melakukan lebih banyak perubahan ataupun lebih sedikit. Organisasi-organisasi bisa merubah tujuan dan strategi-strategi, teknologi, desain pekerjaan, struktur, proses-proses, dan orang.
Perubahan-perubahan pada orang senantiasa mendampingi perubahan-perubahan pada faktor-faktor yang lain. Proses perubahan pada umumnya mencakup sikap dan perilaku saat ini yang siknifikan. perubahan-perubahannya dan akhirnya kepemilikan sikap dan perilaku yang baru.
Sejumlah isu-isu kunci dan problem harus dihadapi selama dalam proses perubahan umum.
1. Pertama adalah, diagnosis yang akurat mengenai situasi dan kondisi saat ini.
2. Kedua adalah, penolakan yang ditimbulkan oleh adanya perubahan.
3. Ketiga adalah, isu pelaksanaan evaluasi yang memadai dari usaha perubahan yang sukses.
E. Cara Melatih Softskill
Cara melatih Softskill adalah
belajar dari kehidupan sosialnya yaitu dengan berinteraksi dengan orang lain
dan mengikuti kegiatan social, serta ikut dalam organisasi tertentu, kemampuan
beradaptasi dan agama atau norma yang diyakini. Selain itu juga pelatihan terus
menerus dan terarah secara berulang-ulang serta dapat mamperaktekannya maka
dapat menambah kemampuan softskills kita.
Contoh dari pelatihan SoftSkill
Pelatihan softskill penuh tantangan
yang luas dan bersifat individualistis, beberapa contoh antara lain yaitu:
o
Mengatur
peralihan peran ke tingkat lebih senior.
o
Meningkatkan
hubungan kerjasama dalam pekerjaan.
o
Meningkatkan
kemampuan memengaruhi untuk mencapai hasil.
o
Mengatur
diri dan orang lain untuk mencapai sasaran kinerja sesuai batasan waktu.
o
Meningkatkan
kinerja team untuk mencapai sasaran penting.
o
Melatih
karyawan dengan berbagai tingkat kesulitan yang memengaruhi kinerja mereka
ditempat kerja.
o
Meningkat
kesadaran diri akan dampak personal pada anggota team lainnya.
o
Mempersiapkan
dan mempelajari promosi.
o
Meningkatkan
proses penjualan internal untuk meningkat hasil penjualan.
o
Berkomunikasi
dengan pengaruh dan kredibitas.
o
Mengurangi
konflik dan menambahkan hubungan pekerjaan pada sebuah team.
D. Organisasi masa depan
Dalam abad dua puluh satu ini setiap organisasi akan dan harus menghadapi persaingan yang semakin kompleks dan menantang, baik persaingan aktual maupun potensial, yang aktual harus dihadapi dan yang potensial perlu diantisipasi. Dalam menghadapi semua itu terdapat dua pendekatan yang mungkin diambil oleh suatu organisasi yaitu :
1) Pendekatan yang berbasis sumberdaya tangible,
2) Pendekatan yang berbasis Sumberdaya manusia (intangible).
Para Pakar berpendapat bahwa dalam era dewasa ini pandangan yang berbasis SDM nampaknya lebih penting, mengingat persaingan yang terjadi justru ditentukan oleh bagaimana sumberdaya manusia tersebut berperan dan berkreasi bagi kemajuan organisasi, dan dalam konteks ini pendidikan menjadi salah satu faktor penting dalam meningkatkan kemampuannya.
Sumberdaya manusia / Human Capital merupakan sumberdaya strategis, bertambah secara inkremental bukan alokatif, karena merupakan sumberdaya yang berbasis pengetahuan (knowledge based resources) yakni sumberdaya yang mencakup keterampilan, kemampuan,
kapasitas serta kapabilitas pembelajaran.
Kapasitas dan kapabilitas tersebut pada gilirannya akan dapat memupuk sumberdaya sosial yang juga amat diperlukan dalam bentuk jaringan kerja baik internal maupun dengan pihak eksternal organisasi, ini berarti networking juga menjadi hal yang penting dalam memenangkan persaingan. Pengembangan Sumberdaya manusia merupakan prasyarat bagi pengembangan organisasi, artinya tanpa hal itu orang bisa punya alasan untuk meyakini kecilnya kemungkinan organisasi untuk tetap hidup dan bertahan dalam era kompetisi.
refrensi
http://dwilestarisubiyanti.blogspot.com/2013/06/pandangan-mengenai-softkill-organisasi.html#more
Tidak ada komentar:
Posting Komentar